Review: Buku-buku yang Selesai dibaca Bulan Maret 2020 | Books Review Indonesia

Review: Buku-buku yang Selesai dibaca Bulan Maret 2020 | Books Review Indonesia


Bulan Maret telah memasuki pergantian menuju bulan April. Dan project membaca 2020, ini masih berjalan dengan cukup baik. Meskipun banyak diwarnai dengan berbagai rintangan (halah).
Seperti insiden yang terjadi di bulan ini. Insiden tersebut kami sebut dengan "tersendatnya koneksi internet, tersendat pula bacaan kami" yang memang sempat membuat mood kacau. Mood membaca tentunya.

Jadi insiden tersebut terjadi karena sesuatu yang terjadi pada koneksi WI-FI di tempat kami. Entah apa yang terjadi, yang kami ketahui adalah koneksi tersebut sangat buruk. Dan mengakibatkan gagal loading. Baik loading video di Youtube, hingga gagal meminjam koleksi di iPusnas maupun iJak.

Kurang lebih insiden tersebut terjadi selama satu minggu. Kami merasa sangat terganggu karena kami sudah menggantungkan diri kami pada bacaan-bacaan digital. Bacaan yang disediakan oleh perpusnas maupun perpustakaan Jakarta secara digital.

Kami memang memiliki bacaan fisik. Alias buku-buku sungguhan. Dari kertas. Tapi sungguh, kami sudah terbiasa dengan bacaan digital, yang untuk memindah halaman cukup dengan melakukan scroll. Oke, cukup. Sebenarnya bukan hanya itu saja alasan kami.

Tapi terkait dengan banjir yang sempat kami alami. Dimana banjir tersebut membuat kami secara serampangan memindahkan koleksi kami ke tempat yang lebih aman.

Saking amannya, sampai beberapa koleksi kami terpencar dan entah kami simpan dimana. Hal ini tentunya menambah mood membaca menjadi kacau balau.

Review: Target Baca Bulan Maret 2020 | Terpikat Buku Apa Bulan Ini? | Books Lover Indonesia

Tentu saja cepat atau lambat kami harus segera berdamai dengan mood yang super jelek tersebut. Dan kami memutuskan membaca bacaan fisik. Dan tentunya bacaan tersebut janganlah yang membuat mood membaca menjadi jelek.

Akhirnya kami memutuskan untuk membaca Gadis Duapuluhan (Charleston Girl) karya Sophie Kinsella (padahal kami masih senang-senangnya membaca cerita masa Majapahit). Lalu karena kami sudah menemukan mood yang lebih baik, kami memutuskan untuk melanjutkan membaca Welcome to America karya B.M Nguyen. 

Buku tersebut merupakan buku terakhir yang kami beli, dan itu terjadi (kalau tidak salah) pada tahun 2018 bersama satu buku lagi gerhana.  Saat ada pameran buku di Gedung Wanita di Semarang. Buku Welcome to America tersebut dibanderol dengan harga Rp. 20.000,- (fyi, Gadis Duapuluhan kami temukan di pameran buku Gramedia di Perpusda Jateng tahun 2016 (mungkin), seharga lima ribu rupiah. Dan merupakan novel favorit kami!). Dan sebenarnya tahun 2019 kami bukannya tidak membeli buku, sepertinya ada buku yang kami beli secara online (?).

Review Singkat Gadis Duapuluhan - Sophie Kinsella


Novel ini dimulai dengan sangat menarik, dimana tokoh utama tidak terlihat sangat menonjol. Bahkan tokoh utama memiliki permasalahannya sendiri. Lalu gaya bercerita yang digunakan Sophie Kinsella ini sangat asyik sekali. Dan sangat cocok dengan ceritanya yang menceritakan suatu perjalanan atau petualangan. Tentunya, petualangan tokoh utama dalam membantu great-aunt Sadie menemukan kalung pemberian orangtuanya. Tapi... great-aunt Sadie sudah meninggal dunia. 

Ceritanya sangat menarik, dimana porsinya sangat pas. Petualangannya dapat, romansanya masuk banget, persahabatannya keren, pesan moralnya banyak. Novel ini rasanya sudah lebih dari empat kali kami baca ulang. Setiap sedang merasa butuh bahan bacaan, namun tidak ingin yang terlalu berat, atau terlalu menggurui, kami akan selalu memilih novel ini untuk kami baca ulang. Cerita dalam novel tersebut tidak menggurui, dan sangat keren tentunya.

Biasanya kami membaca novel ini dengan ditemani lagu-lagu dari Justin Bieber. Namun kemarin ketika membaca ini kami mencoba menggunakan lagu-lagu dari SHAUN, dan baam. Sayang agak kurang dapat feelnya ternyata. Mungkin bulan depan, kami akan membacanya dengan lagu-lagu dari JB lagi saja. Jadi untuk saat ini, kami beri empat bintang untuk Gadis Duapuluhan. Kalau biasanya pasti akan kami beri lima bintang. Tapi entah juga, mungkin karena mood membaca masih belum sepenuhnya kembali, dan masih uring-uringan. Nggak tahu deh.

Review Singkat Welcome to America - B.M. Nguyen


Kami membeli novel ini karena tertarik dengan covernya. Ternyata... setelah kami membaca beberapa halaman awal, ternyata buku ini bukan novel. Lebih tepatnya adalah memoar kehidupan dari B.M. Nguyen. Hmm. Tapi karena bungkus plastik buku ini sudah dibuka, jadi yah... kami lanjutkan saja membaca buku ini. 

Bab awal buku ini sangat membuat bingung dan rancu, namun semakin banyak bab kami lahap, buku ini jadi lebih mudah dipahami. Walaupun cara menyampaikan B.M Nguyen ini tidak berurutan, dan berpindah-pindah, melompat-lompat setiap bab. Misal bab satu penulis menceritakan tentang pertemanannya dengan tetangga depan rumahnya, dimana hubungan mereka ini saling cemburu tapi juga saling membutuhkan, yaa penulis ceritakan dari sudut pandangnya ketika masih kecil yang polos. 

Membaca buku ini yang memiliki alur meloncat-melompat kesana kemari, dengan ketegangan yang naik-turun, dan permasalahan yang berjumpalitan, membuat kami menjadi lebih paham apa maksud penulis. Bahkan beratnya hidup penulis ketika awal-awal ia pindah ke Amerika. Ternyata bagus juga yaa membaca buku yang kami pilih secara random. Buku ini kami beri tiga bintang. Sebenarnya bisa saja kami beri empat bintang, tapi sayang selama membaca buku ini kami sangat terganggu dengan terjemahannya. Bahkan terdapat beberapa saltik yang cukup mengganggu.  

Buku yang selesai dibaca Bulan Maret

Sejujurnya kami cukup puas dengan mood membaca yang baik untuk mengawali bulan Maret. Sayang dipertengahan bulan kami harus mengalami insiden demikian. Sebenarnya kami bahkan sudah menyusun bacaan apa saja yang ingin kami khatamkan setelah selesai dengan The Rise of Majapahit. Kami ingin membabat habis bacaan terkait Majapahit lainnya. Masih banyak lubang-lubang pertanyaan yang tertinggal akibat membaca dua novel yang menggunakan latar belakang Majapahit.

Target kami pada postingan kemarin adalah lima bacaan, dengan rincian satu buku berbahasa Inggris, dan koleksi fiksi dan nonfiksi yang seimbang. Setidaknya kami sudah memenuhi target tersebut. Satu bacaan berbahasa Inggris, dan bacaan fiksi dan non fiksi yang seimbang. Maksudnya tidak terlalu menghamba pada fiksi, hehehe (ノ≧∇≦)ノ ミ.

Ini dia bacaan yang berhasil kami selesaikan selama bulan Maret! Sebanyak 12 buku.




Fyi, seperti itulah rincian bacaan, yang dilengkapi dengan jumlah bintang dan jenis bacaan. Untuk nf maksudnya nonfiksi dan tanda centang (✓) untuk fiksi (人 •͈ᴗ•͈). Rincian target bulanan: 1 buku berbahasa Inggris (Majapahit Kingdom), nonfiksi 6 buku, dan fiksi 6 buku. Yey!

Ohiya! Bulan ini kami membeli buku lhoooo. Bukan dari pameran buku sih. Tapi kami beli di Shopee. Saat melihat salah satu koleksi dari penulis favorit kami. Ehem, Setyo Wardoyo. Kalian dapat melihatnya disini.


Review: Mengupas Novel Sejarah Jayaning Majapahit - Agus S. Soerono dan The Rise of Majapahit - Setyo Wardoyo | Review Kroyokan! | Books Review Indonesia

Nantikan postingan selanjutnya tentang buku baru kami hehehe, setelah selama kurang lebih satu tahun sempat vakum membeli buku ಥ_ಥ. Penasaran kan? Iyaaa penasaran saja yaaa, karena kami ingin membuat postingannya ︵¯\(ツ)/¯︵

Walau banyak rintangan yang menghadang, namun kami sangat bersyukur karena bulan Maret ini dapat kami sebut dengan Maret Bersejarah! Tentunya karena hampir sebagian besar koleksi yang kami baca adalah koleksi tentang sejarah, baik fiksi maupun nonfiksi :D

Oke, untuk bulan April kami sudah menyiapkan semangat bulan April, yang kami sebut dengan... April Bersejarah!!! Semoga saja sudah tidak ada lagi rintangan yang menghadang, amin. 

Sekian dulu postingan dari kami. Kurang dan lebihnya mohon diikhlaskan saja ¯\_(ツ), kita bertemu kembali pada postingan berikutnya!

Postingan selanjutnya tentang rencana bacaan bulan April ︵└(՞▽՞ └). 



Semoga harimu selalu menyenangkan! Keep creative! Keep literate!










See you!
Salam kreatif

Penulis: Admin Journal Creative World 
Editor: Admin Journal Creative World













Komentar

KAMI BERHAK UNTUK:

Menghapus komentar yang tidak mendidik, merendahkan atau menistakan suatu golongan, serta pertimbangan kenyamanan publik lainnya. Kami harap setiap komentar yang muncul di blog ini ramah untuk dibaca pengguna di segala rentang usia. Mohon cerdas dalam berkomentar.