Light Research: Cara Menulis Sitiran dan Daftar Pustaka yang Benar
Light Research: Cara Menulis Sitiran dan Daftar Pustaka yang Benar
Kemarin kami sudah memposting hal yang berkaitan dengan mengunduh jurnal sebagai referensi tulisan ilmiah maupun artikel. Untuk kali ini, kami sudah siapkan postingan terkait penulisan sitiran (citation) / (kutipan) serta cara menulis daftar pustaka (dapus) / (referensi) yang benar.
Hal ini bermula dari sesi curhat seorang Mahasiswa Baru (MaBa) yang panik pada salah satu tugasnya. Tugas yang harus dipost ke blog pribadi. Lalu secara spontan dia menanyakan terkait penulisan daftar pustakanya, apakah sudah benar?
Lalu apa yang kami balas?
Tergantung kamu pakai style apa?
Dia malah bingung sendiri.
Oke, jadi penjelasan singkatnya adalah setiap penulisan dapus memiliki style penulisannya masing-masing. Misal, kamu menggunakan penulisan dengan Harvard style, maka secara otomatis penyusunan urutan penulisan dapusmu akan mengikuti Harvard style. Bukan hanya dapus, tapi juga style sitiran pun akan menyesuaikan dengan style yang dipilih.
Lalu, setiap style juga memiliki penyusunan, urutan, maupun gaya yang berbeda. Misal, antara referensi yang didapatkan melalui buku, jurnal, maupun ketika browsing. Bahkan termasuk sumber yang berupa potongan gambar juga ada cara menulisnya.
Nah... sudah bingung?
Di dunia akademik (civitas academica), biasanya mahasiswa akan dikenalkan dengan software bernama Mendeley dan sejenisnya. Ada beberapa aplikasi atau software serupa Mendeley. Namun menurut kami yang easy use, itu Mendeley, atau karena kami sudah akrab dengan Mendeley jadi sudah memahami cara kerja Mendeley? Hmm... bisa jadi sih.
Oke tapi, maaf sebelumnya, untuk tutorial menggunakan Mendeley akan kami buat pada postingan yang berbeda, karena tutorialnya kami yakin akan panjang, jadi jangan sampai semakin panjang, karena dapat membuat pembaca jadi merasa bosan ⁄(⁄ ⁄•⁄-⁄•⁄ ⁄)⁄.
Mendeley ini dapat digunakan untuk memudahkan kegiatan sitir-menyitir kalian. Bayangkan ketika kalian memiliki banyak sumber yamg disitir dan kalian lupa, menaruhnya pada bagian referensi (dapus), wah bisa-bisa kalian akan dianggap melakukan plagiarisme.
Kegiatan sitir-menyitir juga memerlukan perhatian khusus. Walaupun terkesan tidak terlalu penting, namun hal ini cukup krusial dalam dunia akademisi. Selain perlu memahami kaidah-kaidah kutipan langsung dan tidak langsung, kalian juga perlu memperhatikan bagaimana penulisan sitiran yang baik dan benar.
Anggap saja, karya kalian sedang disitir oleh orang lain, untuk mendukung idenya, tapi dia lalai menambahkan nama kalian pada bagian sitir dan pada bagian referensi, wah ini bisa dianggap plagiarisme. Plagiarisme dalam lingkup akademisi, memang agak riskan, makanya kalian sebagai mahasiswa yang diajarkan untuk berpikir maupun bertindak sebagai peneliti, harus benar-benar memahami konsep dasar dalam dunia perkutipan, dan menghargai segala karya yang kalian gunakan dengan mencantumkannya pada bagian sitir dan referensi.
Mendeley sebenarnya sangat memudahkan penggunanya, dan cara memakainya pun cukup sederhana. Bahkan ketika kalian meminta bantuan Mendeley, bisa dipastikan dapus kalian akan tersusun rapi dan urut sesuai dengan style yang kalian gunakan. Jadi kalian nggak perlu repot-repot menghitung dan mencocokan dengan dapus kalian. Mendeley secara otomatis akan mengupdate pada dapus, ketika kalian menambahkan sebuah sitiran. Namun sitiran dengan data sama, tidak akan menambah jumlah dapus.
Oke, postingan ini cukup sekian saja. Bila kalian masih ingin mengetahui seluk-beluk Mendeley lebih mendalam, kalian dapat membacanya pada postingan ini, dan ada tutorial menginstal Mendeley-nya juga. Nah untuk selanjutnya kami akan membuat postingan cara menggunakan dan memahami Mendeley. Postingan ini hanya sebagai awalan (perkenalan ringkas) terkait Mendeley, dan agar memudahkan ketika memasuki tahap tutorialnya.
Terima kasih. Nantikan terus postingan terkait Light Research lainnya ヾ(*’O’*)/
Terima kasih. Nantikan terus postingan terkait Light Research lainnya ヾ(*’O’*)/
Komentar
Posting Komentar