Review: Novel Minona (Arleen A.) - Cermin | Book Review Indonesia

Review: Novel Minona (Arleen A.) - Cermin | Book Review Indonesia


Novel kali ini merupakan salah satu penemuan yang tak terduga. Hanya iseng buka Instagram, lalu muncullah postingan terbaru dari Arleen A. terkait novel baru yang akan diterbitkannya. Dan kami jadi benar-benar tertarik dengan novel-novel sebelum Lisa's Diary.

Review: Lima Novel Love Story/Romance Untuk Memeriahkan Valentine-mu! | Book Review Indonesia 


Review: Tricky Love - Arleen A. | Book Review Indonesia

Salah satu yang menarik adalah novel yang berjudul "Cermin" ini. Dimana Arleen A. tidak menggunakan nama aslinya, namun menggunakan nama samaran. Hmm. Interesting. Setelah membaca novel "Tricky Love" yang walaupun sama tapi memang ada unsur yang berbeda dari karya-karya terbaru Arleen A., novelnya yang terbaru biasanya memiliki masalah yang super kompleks dengan jumlah halaman yang lumayan banyak.
Penasaran review kami terkait novel "Cermin"? Mari lanjutkan membacanya!

Novel Minona (Arleen A.) - Cermin


Deskripsi Buku:
Blurb:

Review Buku:

Sebelumnya, kami ingin memberikan apresiasi kami. Wah keren! Prok! Prok! Prok! Ide ceritanya keren banget. Nggak mengusung tokoh-tokoh dengan kecantikan maupun ketampanan ala dewa Yunani. Bahkan diawal cerita pembaca disuguhkan prolog yang menegangkan dan penuh misteri.

Tokoh-tokoh yang dihadirkan memiliki karakter yang kuat, latar belakang masalah kuat, ide cerita mantap, lalu settingnya juga keren. Masa lalu si tokoh utama (Gina), yang cukup complicated, dengan permasalahan kedua orangtuanya yang tidak terurai dengan jelas, tentu saja hal ini mempengaruhi kehidupan Gina, bahkan setelah dia sudah beranjak dewasa.

Apalagi part love life-nya tokoh utama yang cukup mengejutkan. Walaupun sebenarnya agak sedikiiiit tertebak. Tapi tetep saja part love life-nya so sweet gitu. Apalagi awalnya si tokoh utama itu cuek banget sama cowok yang (diam-diam suka pada tokoh utama) duduk di kubikel sebelahnya. Uhhh... uwu banget, sorry kalau kami menjelaskannya, malah jadi terdengar chessy (ノ◕ヮ◕)ノ*.✧ hehehe.

Ceritanya sangat cocok dibaca untuk rentang usia awal dua puluhan kali yaa (dewasa awal). Yah sebenarnya ceritanya nggak terlalu berat banget, ceritanya cukup complicated, dengan sentuhan sweety lovey dovey

Tapi, saat baca part si tokoh utama berinsteraksi dengan bayangannya, itu yang agak bikin serem. Entahlah saat membaca novel ini dan di part tersebut, terasa ikutan mencekam gitu suasananya. Mungkin karena di novel diceritakan tentang petir atau hujan yang menggelegar. Dan pada saat yang bersamaan, di dunia nyata ini juga terjadi petir, gledek, hujan yang mengerikan. Kilatan-kilatan cahaya yang terlihat dari jendela sungguh mengerikan. Wah, kok bisa samaan gitu yak. 

Lalu saat menyelesaikan novel tersebut, dan di novel lagi-lagi diceritakan tentang petir dan kilat yang menggelegar, lagi-lagi di dunia nyata ini muncul kilatan cahaya disertai bunyi bergemuruh. Waduh, memang sih kalau mau di logika, hal yang terjadi itu sesuatu yang amat wajar banget. Memang sedang musimnya. Tapi tetap saja kenapa saat parts petir, terjadi juga petir. Bikin kaget dan ngeri. Ohiya, karena novelnya cuma 200an halaman, jadi novel ini cuma butuh waktu kurang dari 24jam untuk menyelesaiknnya. Apalagi dibaca saat malam hari, dimana kedamaian, keheningan, dan ketenangan melingkupi separuh dunia. Tanpa terasa novel ini selesai. Saking asyiknya membaca. Ohiya tokohnya diusia 28th, yang cukup matang dan dewasa tentunya. Maksudnya dengan masalah se-kompleks itu, kematangan dirinya serta pengalaman hidupnya sangat berpengaruh pada cerita.

Kekurangan, hmmm... ada satu penjelasan yang sebenarnya bikin gagal paham. Saat menjelaskan bagaimana bayangan di balik dunia cermin berinteraksi dengan dunia nyata. Harusnya daripada dikatakan dengan, misal, ketika dia menyentuh tangan kanannya, disini aku mengikuti gerakannya dengan tangan kiri. Astaga, setiap ada penjelasan yang demikian, kami ulang-ulang kalimat tersebut. Bukan hanya diulang sih, tapi juga dibayangkan, gimana sih saat bercermin. Masa iya bayangannya pakai tangan kiri? 

Iya, kalimat tersebut bikin mendadak bingung. Harusnya daripada dikatakan tangan kanan dan tangan kiri, lebih baik dikatakan dunia terbalik ketika berada di dunia cermin. Letak perabotannya terbalik. Kan kalau penjelasannya demikian, lebih bisa di logika. Daripada dikatakan ketika dia menyentuhkan tangan kanannya, maka secara otomatis tangan kiriku ikut menyentuh cermin. Hmm. Iya itu sih, penjelasan yang bikin bingung. Sisanya great as always

Pada akun Goodreads, kami beri empat bintang yeee (ノ゚0゚)ノ~ suka banget! Sweet love banget deh (>0<;) dan ada serem serta misteriusnya juga.

Oke sekian dulu postingan review novel dari kami! Tunggu postingan terbaru kami setiap Senin dan Sabtu pukul 09.00 WIB.

Ohiya, saat ini kami juga sedang memburu koleksi novel karya Arleen A. yang lainnya. Semoga kami bisa menemukannya di iPusnas atau iJak yak (灬º‿º灬). Lebih-lebih kalau bisa beli koleksinya. Amin.



Semoga harimu selalu menyenangkan! Keep creative! Keep literate!








See you!
Salam kreatif

Penulis: Admin Journal Creative World 
Editor: Admin Journal Creative World












Komentar

KAMI BERHAK UNTUK:

Menghapus komentar yang tidak mendidik, merendahkan atau menistakan suatu golongan, serta pertimbangan kenyamanan publik lainnya. Kami harap setiap komentar yang muncul di blog ini ramah untuk dibaca pengguna di segala rentang usia. Mohon cerdas dalam berkomentar.

Lima Postingan Terpopuler Minggu Ini!