Review: Masifnya Buku Berformat PDF yang Disebar Melalui Story WA, Ada Apa? | Efek #dirumahaja

Review: Masifnya Buku Berformat PDF yang Disebar Melalui Story WA, Ada Apa? | Efek #dirumahaja


Apakah fenomena ini terjadi juga padamu? Kamu? Kamu? Atau memang hanya di seputaran lingkungan kami saja? Hmm... 
Jadi beberapa hari ini sempat booming beberapa teman kami yang menawarkan ebook pdf gratis melalui story WA-nya. Bahkan menggunakan kata "amanah" pada statusnya. Awalnya sih kami cuek saja. Lagian mungkin untuk mendukung gerakan #dirumahaja atau untuk mencegah kegabutan luar biasa ketika di rumah.



Nah tiba-tiba datanglah chat dari seorang teman yang mengatakan bahwa dia marah, sebel, kesel luar biasa pada para oknum yang membuat status demikian, bahkan sambil memberikan versi pdfnya secara langsung. Dan meminta agar pdf tersebut dapat disebarluaskan melalui story WA-nya.

Awalnya sih memang belum mudeng, karena menurut kami masih banyak orang yang menyukai membaca buku dalam format pdf yang bisa mereka cari di internet dengan gratis.


Jadi memang sepertinya fenomena ini sedang marak terjadi. Dan kita sebagai masyarakat yang terbiasa dengan mengikuti fenomena tersebut, semakin memperparah hal ini. Kenapa sih bagi-bagi pdf kok dipermasalahkan?

Nah disini masalahnya, dunia terus berkembang, dan teknologi juga menjadi salah satu unsur utama yang ikut mengembangkan dunia hingga berada di posisi sekarang. Namun kamu tahu? Sebuah perkembangan tersebut biasanya diikuti dengan perkembangan dalam bidang lainnya, termasuk pembajakan buku.

Yups, pembajakan buku ini seharusnya bisa sama-sama kita putus mata rantainya. Masalahnya memutus mata rantai untuk buku bajakan itu susah. Butuh banyak pihak yang sadar akan pentingnya MENGHARGAI HAK ORANG LAIN. Alias menghargai hasil tulisan penulis. Hak Kekayaan Intelektual.


Inilah yang sulit untuk menyadarkan pada orang-orang tentang menghargai hasil tulisan penulis. Penulis membuat karya itu nggak mudah, perlu melakukan banyak riset dan kerja keras untuk membuat suatu tulisan agar mudah dipahami pembaca, sebelum buku tersebut dapat tercipta. Itu bila diselisik dari sudut si penulis. Gimana dengan penerbit? 

Penerbit juga melakukan seleksi yang ketat terhadap tulisan-tulisan yang masuk, dan melakukan riset yang mendalam untuk melihat minat pasar mereka. Dan dalam penerbit tersebut terorganisasi banyak orang yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu, yang mengurus segala hal terkait terbitnya suatu karya. Jadi buku yang diterbitkan tersebut telah melalui proses yang panjang. 

Maka, kita semua jangan sampai mengerdilkan suatu hasil kerja keras seseorang atau sekelompok orang, dengan melakukan pembajakan, lalu disebarkan ke orang-orang dengan mengatasnamakan amanah. Amanah dari penulis dan penerbit sih jelas. Belilah bukunya atau dapatkan bukunya secara legal. Atau minimal pinjamlah dari perpustakaan.


Cerita dari kami

1. Saat masih SMA dan lagi senang-senangnya membaca, dan karena saat itu baru saja membeli dan selesai membaca novel tetralogi musim Winter in Tokyo karya Ilana Tan. Saking penasarannya dengan tiga series lainnya, akhirnya searching di internet dengan kombinasi kata kunci tertentu. Dan dapatlah tiga novel Ilana Tan lainnya, seperti Summer in Seoul, Autumn in Paris, dan Spring in London. 

Setelah selesai membaca itu?

Baam! Nggak ada minat sama sekali untuk membaca versi bukunya (eh tapi saat magang pernah pinjam yang Spring in London sih). Jadi setelah melakukan hal tersebut sempat merenung juga sih... 

"... kok aneh yaa, padahal suka banget sama Winter in Tokyo, tapi kenapa versi lainnya jadi kehilangan minat untuk membacanya lagi?"

Dan setelah selesai membaca pun nggak ada sesuatu yang bisa dibanggakan, bahkan pdfnya saja sekarang sudah hilang dan nggak ada minat untuk menyimpannya. Yah, intinya kapok mencari pdf gratisan yang tidak jelas asal-usulnya.

2. Saat main ke rumah teman, dan di mejanya terdapat dua novel. Jadi penasaran, dan buka-buka novelnya. Eh lalu lihat kertasnya yang jelek dan kertas covernya yang nggak kalah jelek juga. Lalu tanya ke teman itu, dia beli dimana dan harga berapaan. Eh tapi lupa dia jawab apaan saat itu, cuma intinya itu novel harga murah dan dia jadi tertarik buat beli.

Hmm... sebenarnya saat itu ingin sekali menceramahi teman itu, tapi rasanya percuma juga kalau menceramahi dengan menggebu-gebu. Nanti dia jadi kapok beli buku dan parah-parah bisa berimbas ke mood membacanya lagi. Akhirnya sih cuma bisa kasih sedikit penjelasan tentang novel tersebut bajakan dan baiknya jangan beli sesuatu yang dibajak. Apakah sekarang ada efeknya buat si teman itu? Yah nggak tahu juga sih. Tapi semoga bisa memutus rantai pembajakan.


Dari kejadian tersebut kami bertekad untuk tidak akan pernah membaca versi bajakan! Baik dalam bentuk buku bajakan ataupun pdfnya. Hal ini perlu kami tekankan. Jadi biasanya ketika kami tidak bisa menemukan buku versi freshnya (alias masih baru), minimal kami akan mencari versi secondnya. 

Sumber bacaan yang dapat kalian manfaatkan secara gratis!

https://lipipress.lipi.go.id/

iJak

iPusnas
Siapa tahu ada yang minat membaca jurnal :D asyik juga lhooo. Kalian dapat mengaksesnya melalui http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/  dan https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/ Dan masih ada banyak jurnal terakreditasi yang dapat diakses secara gratis, hanya perlu usaha untuk mencarinya. Tidak sulit. Usaha


Jangan ketinggalan untuk kepoin perpustakaandikbud yaa. Dan ada yang sedang bagi-bagi ebook GRATIS! Re-On lohhhh ini! Ayo sikattttt! Jadi ada banyak ebook gratis yang legal yang dapat kita dapatkan sekaligus manfaatkan. Hanya saja gunakan jalur-jalur yang legal yaaa :)

@perpustakaandikbud

@reoncomics

Untuk yang ini mungkin tidak gratis. Tapi karena sedang #dirumahaja jadi sepertinya ada banyak diskon :D Lagian Gramedia Digital koleksinya keren-keren kok. Satu jenis dengan iPusnas dan iJak.


Atau kalian dapat mengunjungi museum secara virtual dengan memanfaatkan laman Kemendikbud :) kebudayaan.kemendikbud.go.id/virtualmuseum Jadi #dirumahaja nggak akan membosankan bukan?

@kemdikbud.ri

Nah... ternyata ada banyak banget kan sumber-sumber yang bisa digunakan untuk mencegah gabut dan bosan selama dirumah? Koleksinya sudah jelas legal, sekaligus memberikan apresiasi pada penulis maupun tim penerbitnya.  Salam Literasi!

Fyi, setelah kami melakukan penelusuran, ternyata bagi-bagi ebook pdf melalui story WA ini memang super duper berantai, macam MLM. Dari satu orang membuat story demikian, lalu menarik orang lainnya untuk meminta ebook tersebut dan dengan suka rela membuat story yang sama. Dan hal ini bila tidak segera diputus, dapat sangat membahayakan. Akan ada banyak orang yang terlibat tanpa mereka sadari.

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, sebenarnya banyak orang yang senang membaca, bahkan mereka sebenarnya memiliki minat membaca yang cukup tinggi. Hanya saja sebagian dari mereka menginginkan bahan bacaan yang murah atau kalau bisa yang gratis sekalian. Sebenarnya bila menginginkan bacaan gratis, kalian dapat memanfaatkan perpustakaan. Baik perpustakaan konvensional maupun perpustakaan digital, seperti iPusnas atau iJak dan masih banyak yang lainnya (seperti yang telah kami rekomendasikan di atas). Tanpa perlu kalian melakukan pembajakan bahkan dilakukan secara berantai. 

Hmm... jadi kepikiran, gimana kalau model promosi dari perpustakaan digital dibuat begitu? Hehehe. Perpustakaan bukannya instansi yang posisinya paling dekat dengan masyarakat, sudah saatnya perpustakaan membuat terobosan dengan mengikuti perkembangan yang ada di masyarakat. Dan mungkin salah satunya membuat aplikasinya lebih ringan, agar ramah pada memori hape yang sudah kebat-kebit menipis. 

Tentunya kami juga berharap kalian yang membaca tulisan ini untuk tidak membudayakan, membagi-bagikan buku bajakan, dengan apapun dalilnya dan apapun saluran medianya. Mau itu amanah, atau demi kebaikan umat manusia dan kemaslahatan bersama. Meminjam dari perpustakaan atau membeli bukunya secara langsung adalah hal terbaik.
Demi literasi kita memang wajib memerangi hal-hal yang demikian. Jangan menjadi bagian dari corong pembajakan ini. Apapun dalil untuk pembelaan atas hal yang telah kalian lakukan. Tolong merenung sebentar untuk memikirkan pentingnya menghargai hak diri sendiri dan orang lain. 

Bila memang niatnya baik, dan untuk membantu yang lainnya agar dapat berliterasi dengan bacaan yang gratis. Kalian dapat menyarankan untuk membacanya melalui perpustakaan digital. Sama-sama gratis, koleksinya lebih beragam, dan yang jelas legal.


Terima kasih, sekian dulu postingan dari kami. Semoga dapat memberikan manfaat. Bila terdapat kekurangan, mohon maaf yaaa. Semoga kita bisa saling mendiskusikan hal-hal ini.

Nantikan selalu postingam dari kami yang lainnya, yang dirilis setiap hari Senin dan Sabtu pukul 09.00 WIB.



Semoga harimu selalu menyenangkan! Keep creative! Keep literate!










See you!
Salam kreatif

Penulis: Admin Journal Creative World 
Editor: Admin Journal Creative World













Komentar

KAMI BERHAK UNTUK:

Menghapus komentar yang tidak mendidik, merendahkan atau menistakan suatu golongan, serta pertimbangan kenyamanan publik lainnya. Kami harap setiap komentar yang muncul di blog ini ramah untuk dibaca pengguna di segala rentang usia. Mohon cerdas dalam berkomentar.