Review: Tiga Rekomendasi Novel Untuk Menyemarakkan Kemerdekaan Indonesia | Acara Agustusan / Tujuh Belasan | HUT RI KE 75

Review: Tiga Rekomendasi Novel Untuk Menyemarakkan Kemerdekaan Indonesia | Acara Agustusan / Tujuh Belasan | HUT RI KE 75


Estimasi waktu baca: tiga menit

Tepat sekali nih! Hari Senin, waktunya kami memosting tulisan kami, dan bertepatan dengan hari kemerdekaan. Sudah siap menyemarakkan suasana kemerdekaan ini dengan bacaan yang menarik dan menghibur, tentu saja.


Biasanya kita sering merayakan kemerdekaan dengan banyak acara, dimulai dari lomba antar anak-anak, antar remaja, antar mak-mak, dan antar desa/kelurahan. Yah pokoknya bermacam lomba yang khusus diadakan setahun sekali, untuk memamerkan keahlian memasukan pensil dalam botol, makan krupuk, panjat pinang, tarik tambang, dll. Belum lagi acara ramah tamah dan kumpul-kumpul bareng warga se-RT/se-kampung/se-gang dalam acara malam tirakatan. Dimana ibu-ibu sibuk membuat tumpeng yang menarik dan menyiapkan jajanan serta minuman pendamping. Belum lagi para pedagang juga akan menambah meriah acara dengan menjual jajanan macam tahu aci, gorengan, maupun minuman seperti pop ice, jus buah-buahan, atau pedagang balon dengan aneka warna-warni balon gas heliumnya.


Tapi sepertinya saat ini banyak yang akan berubah, dan mungkin suasana kemerdekaan ini tidak semeriah biasanya. Tapi tidak apa-apa. Akan selalu ada cara untuk memeriahkan kemerdekaan ini. Salah satunya dengan maraton membaca buku! Yeeeey!!! (^∇^)ノ♪ | Huuuu~ baca buku kok seru???!!!

Hehehe :) Seru dong! Karena kita akan merekomendasikan buku-buku yang mengangkat tema kemerdekaan atau suasana pada sekitar waktu itu. Ketika Indonesia sedang dijajah. Asyik juga lho ketika membaca novel yang menggunakan seting waktu masa-masa itu. Kita akan diajak berpetualang di masa lalu dengan ingatan orang-orang masa lalu, tentang suasana yang mereka rasakan pada waktu itu.



Langsung saja, ini dia tiga rekomendasi novel dengan tema kemerdekaan!


1. Pulang - Leila S. Chudori
Cerita pada novel ini berkaitan dengan pelarian orang-orang yang dianggap beraliran "kiri" (iyakah? Kami lupa tepatnya). Cerita berkaitan dengan pelarian tokoh utama bersama dengan teman-temannya, kisah asmara yang rumit, serta pergolakan hati yang tak kalah rumitnya. Bahkan ceritanya sangat kompleks dan ada beberapa efek kejut di sepanjang cerita. Halaman novel ini sekitar 500an halaman, yang seru untuk dilahap habis. Kalau tidak salah dulu kami menyelesaikannya selama satu hari, tapi efeknya memang tidak baik, karena beberapa kegiatan atau aktivitas yang lainnya jadi terbengkalai. Huft. Tapi karena ceritanya sangat seru sekali, dan banyak sekali efek kejutnya, jadinya ketagihan untuk terus melahap ceritanya hingga tuntas.


2. Sang Maharani - Agnes Jessica
Novel ini berlatar waktu saat masa penjajahan Belanda-Jepang. Kita para pembaca akan disuguhkan cerita tentang indahnya suatu keluarga yang akur, adem, ayem antara Bapak Belanda dan Ibu Jawa. Hingga kita para pembaca akan dibawa ke sebuah tragedi yang mengiris dan memilukan hati. Suatu penderitaan yang sulit ditanggung sendiri namun tidak ada orang yang dapat diajak untuk berbagi. Cerita berpusat pada kisah tragedi penjajahan, kisah asmara, dan kisah-kisah pedih lainnya. Agnes Jessica sebagai penulis favorit kami (secara personal), memang ahli dalam meramu kisah cinta, tapi ceritanya untuk novel Sang Maharani ini sungguh berbeda dari novel-novelnya yang lain, novelnya kali ini benar-benar sangat membekas, bahkan perasaan kami ikut merasa sakit akan setiap penderitaan yang dikisahkan oleh si penulis. Kalian dapat meminjamnya di iPusnas dan iJateng.


3. Amangkurat Agung (Prahara Takhta Mataram) - Wahyu H. R.
Kisah kali ini para pembaca akan diajak untuk mengikuti kisah asmara yang rumit dan membelit dari Sekar Arum (?). Cerita diawali dari suatu kejadian yang cukup mistis atau memang mistis yaaa??? Lanjut, para pembaca akan diajak untuk mengikuti kisah perjalanan si Sekar Arum dimulai dari ia masih kecil hingga dewasa. Serta pergolakan yang terjadi di Mataram yang melibatkan raja berserta para putranya yang saling memperebutkan kekuasaan. Belum lagi kisah-kisah lainnya terkait pihak-pihak yang ingin membalas dendam. Yahhh ceritanya sangat rumit dan memusingkan sekali. Sungguh keren sekali penulisnya dalam mengeksekusi cerita yang berlatar belakang sejarah dengan melibatkan tokoh fiksi. Kalian dapat meminjamnya di iPusnas dan iJak (sepertinya).


Nah itu dia tiga rekomendasi novel yang menggunakan seting waktu sekitar masa kemerdekaan dari Journal Creative World, mana novel yang menarik atau yang pernah kalian baca? Kalau kami ingin sekali me-re-read Sang Maharani jika diberi kesempatan oleh koneksi internet yang huuuuft super sekali lemotnya :') hehehe.


Sekian dulu postingan ini, kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Sampai jumpa di postingan kami yang berikutnya! Ingat! Rilis setiap hari Senin dan Sabtu pada pukul 09.00 wib.

MERDEKA!!!



Link podcast klik di sini :)


Stay health, stay beauty, stay creative and stay literate




Semoga harimu selalu menyenangkan! 

Keep creative! Keep literate!



See you!
Salam kreatif

Penulis: Admin Journal Creative World 
Editor: Admin Journal Creative World













© Journal Creative World 2020

Komentar

KAMI BERHAK UNTUK:

Menghapus komentar yang tidak mendidik, merendahkan atau menistakan suatu golongan, serta pertimbangan kenyamanan publik lainnya. Kami harap setiap komentar yang muncul di blog ini ramah untuk dibaca pengguna di segala rentang usia. Mohon cerdas dalam berkomentar.

Lima Postingan Terpopuler Minggu Ini!