Review: Perpustakaan Digital dJatim by Enam Kubuku Indonesia | Berbagi Pengalaman Ketika Menggunakan Digital Library | Indonesia Berliterasi

Review: Perpustakaan Digital dJatim by Enam Kubuku Indonesia | Berbagi Pengalaman Ketika Menggunakan Digital Library | Indonesia Berliterasi


Estimasi waktu membaca: 
00:07:00 (tujuh menit)

Kami masih akan membahas terkait perpustakaan digital lagi. Kali ini kami akan membahas perpustakaan digital dJatim dengan Kubuku sebagai tim pengembangnya. Fyi, kami seringnya atau lebih tepatnya "terbiasa" menggunakan perpustakaan digital dengan tim pengembang dari Aksaramaya. Kami sudah sering membahasnya di blog ini.

Baca juga:


Jadi dJatim adalah pengalaman pertama kami mencoba perpustakaan digital selain dari Aksaramaya sebagai pengembangnya (dulu pernah coba dari Gramedia juga sih, ePustaka*). Dan pada postingan inilah kami ingin mengupas aplikasi tersebut serta memberitahukan kesan-kesan kami ketika menggunakannya.

Perpustakaan Digital dJatim
Kami memutuskan untuk mengunduh satu lagi perpustakaan digital dikarenakan, kami tidak bisa hanya memiliki satu perpustakaan digital saja. Biasanya kami sering melakukan penelusuran maupun pencarian koleksi-koleksi yang kami rasa menarik. Baik secara visual (cover) maupun dari blurb-nya. Jadi, karena iLamongan sangat terbatas sekali koleksinya, akhirnya kami memutuskan mengunduh satu perpustakaan digital lagi. Tapi kami memantapkan hati agar tidak mengunduh dari Aksaramaya lagi. Bukan apa-apa, karena seringnya perpustakaan digital dari Aksaramaya melakukan maintenance secara bersamaan, jadi ketika iJateng bermasalah otomatis iLamongan juga bermalasah. Huft.

Jatuhlah pilihan kami pada Kubuku. Setelah melihat-lihat perpustakaan digital yang dikembangkan oleh Kubuku, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa hampir sebagian besar Kubuku mengembangkan perpustakaan digital di lingkungan akademik. Banyak sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi yang perpustakaan digital-nya dikembangkan oleh Kubuku. Salah satu yang menarik lagi, ada pula beberapa daerah dan instansi lainnya. Wow beragam sekali yaa ︵¯\(ツ)/¯︵ Dan ini dia kami akan berbagi pengalaman menggunakan dJatim dari Kubuku!

Peringatan!!! Sebelumnya maaf bila nantinya kami akan sering menyebut Aksaramaya, bukan bermaksud membandingkan, namun karena sudah terbiasa menggunakan Aksaramaya, jadi otomatis kami akan menggunakan Aksaramaya sebagai acuannya. Hanya sebagai penjelas maksud yang ingin kami utarakan.
Pengalaman Menggunakan dJatim

Daftar Anggota



Jujur pengalaman mendaftar anggota biasanya yang kami lakukan sangat dan super duper simpel! Hanya mengisi beberapa kolom dan melakukan verifikasi pada email. Biasanya Aksaramaya langsung mengirimkan email verifikasi.

Namun ketika menggunakan Kubuku kami agak kagok, karena ternyata Kubuku cukup detail meminta data diri penggunanya. Tapi nggak seribet itu juga sih, karena hanya menambah beberapa kolom. Hanya saja cukup detail dalam meminta data anggota.

Lalu ketika menunggu email verifikasi ternyata memerlukan waktu yang lumayan lama. Kami daftar di malam hari, namun baru mendapat email di pagi harinya. Tapi sebenarnya nggak lama juga sih. Yaah... jadi waktu untuk verifikasi-nya membutuhkan waktu yang lumayan, namun belum sampai 24jam.

Ketika Sudah Dapat Login


Jujur agak kaget dengan tampilannya yang pokoknya di luar ekspektasi kami. Saking seringnya kami berteman dengan Aksaramaya, yang kalau dalam hal tampilan-- cenderung simpel buanget, jadi kaget lihat Kubuku yang bisa kami katakan "cukup atraktif". Kenapa atraktif? Karena kami melihat sendiri perbedaan yang mencolok. Bagaimana Aksaramaya cenderung simpel dan mengedepankan proses menemukan, meminjam, dan membaca koleksi dengan cepat dan mudah. Ada bagian yang memang sesama pengguna dapat berinteraksi, baik secara pribadi maupun secara sosial. Namun di Kubuku kita disuguhkan dengan tampilan yang sangat atraktif sekaligus interaktif. Di sini kita bisa melihat pembaca yang mendapat reward, kategori buku, bahkan banner-banner yang lain. Kompleksitas yang menarik.
Tampilan Koleksi


Koleksinya di tampilkan secara menarik dan yah seperti yang kami bilang, atraktif. Dengan memberi kategori pada koleksi serta keterangan jumlah yang dapat dipinjam, tentunya hal ini memudahkan pengguna. Koleksinya menggunakan tampilan geser ke samping.

Kategori Koleksi


Ada banyak sekali kategori yang dimuat. Selain itu pengkategoriannya juga sangat detail. Ada satu poin yang menarik! Poin menarik dari dJatim (Kubuku) adalah tersedianya kategori muatan lokal! Wow ini dia kategori yang kami harapkan ada di perpustakaan digital milik Aksaramaya (rasanya kami pernah menyinggungnya dalam postingan kami, tapi lupa yang mana). Ternyata ada di Kubuku. Semoga ke depannya Aksaramaya bisa improve dengan membuat kategori tersebut, terutamanya untuk perpustakaan daerah.

Tampilan Koleksi Secara Individu


Untuk tampilan koleksi per-individu milik dJatim ini sudah informatif. Hal ini karena koleksi tersebut sudah menyertakan informasi terkait jumlah eksemplar koleksi yang dapat dipinjam, nama penerbit, nama pengarang, judul koleksi dan tahun terbit. Eh! Ada blurb-nya juga sih, tapi yahhh tampilannya kurang atraktif gitu.

Lalu yang membuat bingung adalah adanya dua pilihan Read Now dan Borrow. Kurang tahu maksudnya apa sih, tapi mungkin yang Read Now ini, kalau diibaratkan perpustakaan sesungguhnya, si pemustaka hanya membaca koleksi di tempat. Sedangkan Borrow ini, bila si pemustaka meminjam untuk di bawa pulang. Tapi yah kalau di kembalikan ke fitrahnya perpustakaan digital, mungkin Read Now hanya bertahan ketika dia aktif membaca buku itu, ketika dia menutup aplikasi, atau keluar dari buku yang di baca (Read Now), buku yang dibaca menghilang.

Tapi anehnya, ternyata buku yang kami pinjam melalui Borrow malah tidak tercatat dalam daftar yang 'pernah' kami pinjam atau baca. Malah yang ada buku yang kami pinjam dari Read Now, ini yang tercatat. Sungguh aneh, karena akhirnya buku-buku yang kami baca dari Borrow tidak tercatat :(
Koleksi


Koleksi dari dJatim ini ada banyak judul-judul yang menarik. Hanya saja, untuk penerbit kurang banyak, sehingga macam koleksi yang tersedia sangat monoton. Misal kebanyakan dari dJatim ini untuk kategori novel, kebanyakan dari penerbit Stilletto Book, xx, yy, dan zz. Sedangkan penerbit major macam Gramedia, Gagas, Mizan, dsb. malah tidak ada. Harus improve banget nih dJatim untuk memperkaya dan memperluas cakupan koleksi. Baik secara judul maupun penerbitnya. Walaupun akhirnya dengan ini kami dapat menemukan bukunya Arleen A. yang Aku Bukan Dia, terbitan dari Stiletto Book, hohoho.



Kekurangan dari dJatim untuk koleksi adalah ketika membaca, pembaca tidak bisa melakukan bookmark (semoga kami yang kudet dan belum menemukan tombol bookmark-nya). Jadi agak sulit sih ketika membaca, karena harus ingat halaman berapa tadi saat memutuskan untuk berhenti. 

Review: Kenapa Membuat Tema Bacaan Bulanan??? | Cerita Dibalik Membaca | Book Lovers Indonesia

Tampilan Aplikasi


Memang bila menengok tampilan dari Aksaramaya, mereka lebih terlihat enteng, apalagi yang iLamongan, tampilannya terlihat atraktif, menarik, dan responsif. Walaupun koleksinya kurang banyak dan kurang beragam. Sedangkan dJatim ini tampilannya bagus, kompleks, menarik dan interaktif. Namun dari segi warna masih terlihat kaku. Biru yang digunakan biru kaku gitu sih menurut kami. 

Penutup


Ternyata perpustakaan digital dari Kubuku bagus dan menarik. Selain itu, judul-judul koleksinya menarik. Tampilannya kompleks but in a good way. Aplikasinya interaktif dan responsif. Kami bahkan menemukan novel dari Arleen A. yang berjudul Aku Bukan Dia, di dJatim (Kubuku). Wah rasanya senang sekali! Terimakasih!

Kami suka dengan aplikasi ini, walau harus menemukan koneksi yang bagus ketika akan membuka aplikasi ini. Tapi, overall good! Tetap semangat tim pengembang Kubuku! Semoga nanti ke depannya perpustakaan digital-nya dapat terus berimprovisasi sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna.
Salam literasi! Indonesia berliterasi!

Postingan terbaru rilis setiap senin dan sabtu pada pukul 09.00 wib.

Baca juga tulisan kami terkait perpustakaan digital di sini (☉。☉)!→ Kategori Perpustakaan Digital




Semoga harimu selalu menyenangkan! Keep creative! Keep literate!




See you!
Salam kreatif

Penulis: Admin Journal Creative World 
Editor: Admin Journal Creative World












© Journal Creative World 2020

Komentar

Posting Komentar

KAMI BERHAK UNTUK:

Menghapus komentar yang tidak mendidik, merendahkan atau menistakan suatu golongan, serta pertimbangan kenyamanan publik lainnya. Kami harap setiap komentar yang muncul di blog ini ramah untuk dibaca pengguna di segala rentang usia. Mohon cerdas dalam berkomentar.

Lima Postingan Terpopuler Minggu Ini!